Minggu, 13 Desember 2009

Suryo, Manusia Tercepat Asia Tenggara


Alhamdulillah, salah satu Sprinter LDII mewakili Indonesia di SEA GAMES dan meraih emas.
Semoga barokah. Jazakallahu khaoiro buat mas Suryo.
(para warga LDII lainnya, ayooo kita berprestasi untuk agama dan bangsa….)
Bravo Indonesia

Suryo Manusia Tercepat Asia Tenggara

Monday, 14 December 2009 VIENTIANE (SI)
Penampilan Suryo Agung Wibowo seakan melebihi performa keseluruhan Kontingen Indonesia di Laos. Tak hanya menegaskan predikatnya sebagai manusia tercepat se-Asia Tenggara, kemarin sprinter Indonesia ini juga memecahkan dua rekor sekaligus saat meraih emas 100 meter SEA Games (SEAG) XXV/2009 di Main Stadium, National Sports Complex, Vientiane.

Emas pertama cabang olahraga atletik bagi Indonesia di SEA Games tersebut hadir lewat catatan waktu 10,17 detik. Torehan ini 0,08 detik lebih cepat dari rekor SEA Games sebelumnya yang juga atas namanya sendiri. Dua tahun silam di Nakhon Ratchasima, Thailand, Suryo juga merebut emas setelah finis dengan waktu 10,25 detik. Sprinter kelahiran Surakarta 8 Oktober 1983 silam ini pun mengungguli rekor nasional milik Mardi Lestari.
Mardi, legenda atletik Indonesia, membuat rekor yang sudah berusia 20 tahun pada PON XII 1989 di Jakarta dengan catatan waktu 10,20 detik.Tidak mengherankan jika ekspresi Suryo begitu meledak-ledak setelah tahu catatan waktunya adalah yang terbaik. Bapak dua anak tersebut langsung bersujud sambil mencium bendera Merah Putih.

”(Tanggal) 13 December is my day,” teriak Suryo begitu dihampiri para wartawan. Beberapa saat setelah finis, Suryo tampak kegirangan dan terus berteriak sambil memamerkan kaus bertuliskan I Got Gold. “ Pecah rekor…,” teriaknya. Sebelum start, Suryo memang tampak sangat percaya diri. Hal itu terbukti ketika dia langsung meninggalkan para pesaing saat memasuki jarak 30 meter.

Suryo pun terus melesat hingga akhirnya finis tercepat. “Saya senang bisa melewati rekor SEA Games. Semula, saya tidak pernah menduga bisa melakukannya. Apalagi, bila melihat catatan waktu terakhir saya pada Kejuaraan Asia di Malaysia 2009, yakni 10,38 detik,” tambahnya. “Saya berterima kasih kepada Allah yang telah memberi rezeki seperti ini.

Terima kasih juga untuk masyarakat Indonesia atas doanya,” ujar Suryo yang sudah diterima sebagai pegawai negeri di Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Prestasi Suryo dalam beberapa tahun terakhir ini memang membangkitkan lagi pamor sprinter Indonesia selepas era era kejayaan M Sarengat, Purnomo Yudhi, dan Mardi Lestari.

Pelatih Suryo Eni Ruanini mengaku sejak awal sudah merasa yakin anak asuhnya itu bisa meraih emas. Performa Suryo selama menjalani latihan terakhir sebelum berlomba di Vientiane cenderung meningkat. “Yang jelas, saya merasa bangga karena selama ini Suryo bekerja sangat keras untuk mencapai apa yang diinginkannya pada akhir tahun 2009,” ujar Eni.

Laporan Wartawan SI
M Mirza, M Taufik, A Yudhistira, Iwan S
VIENTIANE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar