Kamis, 15 April 2010

Keutamaan sholat di masjid


Bagi seorang muslim yang tinggal berdekatan apalagi ngomplek dengan masjid, sholat fardhunya harus dilakukan di masjid.

.عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ

Dari Abu hurairah, Seorang laki-laki buta datang pada Rasulullah dan berkata:
“Wahai Rasulullah, tiada seorangpun yang menuntun saya pergi ke masjid”. Dia meminta pada Rasulullah akan keringanan untuk mengerjakan sholat (fardhu) di rumah.. maka Rasulullahpun membolehkannya.

Tatkala laki-laki buta itu mau pulang, Rasulullah berkata : apakah kamu mendengar panggilan sholat (adzan)?

“ya” dia menjawab. Rasulullah berkata: فَأَجِبْ “maka jawablah (panggilan sholatnya)
( Hr Muslim)
باب: التشديد في التخلف عن صلاة العِشاء والصّبح في جماعة

Bab: beratnya meninggalkan sholat Isya dan Subuh berjamaah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

Dari Abu Hurairah,

Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya sholat yang paling berat dilakukan orang munafik adalah sholat Isya dan Sholat subuh

Seandainya dia tahu pahala 2 sholat tersebut, maka dia akan mendatangi (sholat isya dan subuh secara berjamaah) meskipun dengan merangkak

Sesungguhnya aku ingin memerintahkan untuk mendirikan sholat lalu kuperintahkan seorang rojul untuk sholat bersama manusia (sholat berjamaah) kemudian aku pergi bersama mereka dengan membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak sholat berjamaah. Lalu aku bakar rumah mereka dengan api.

( Hr Muslim)

Rasulullah tidak benar2 ingin membakar rumah, tapi sabda Rasulullah mengindikasikan penekanan yang sangat untuk diselenggarakannya sholat fardhu berjamaah dilingkungan kaum muslim.

Sebagai orang islam tentulah merupakan kewajiban untuk saling mengingatkan saling menasihati apabila ada yang belum pas. Silahkan dimusyawarahkan dengan pengurus pengatur setempat agar sholat fardhu secara berjamaah di masjid lebih semarak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar